Pengukuran Kinerja Perusahaan

Pengukuran kinerja dengan tolak ukur keuangan dianggap sebagai lag indicators yang merupakan outcomes sebagai hasil dan konsekuensi tindakan-tindakan masa lalu, suatu mekanisme yang dipercaya tidak dapat membantu organisasi menatap masa depannya. Dalam satu-dua dekade terakhir, semakin banyak kritik ditujukan pada pengendalian manajemen tradisional yang dianggap terlalu sempit memfokuskan diri pada ukuran-ukuran keuangan. Alasannya bahwa kondisi saat ini tidak sama lagi dengan masa ketika pengendalian tradisional muncul. Lingkungan persaingan yang ada saat ini, tidaklah selinear atau sestabil masa lalu. Dalam tekstur persaingan yang lebih bergolak, para manajer senior membutuhkan umpan balik yang lebih cepat dan kompleks daripada sekedar seperangkat informasi keuangan, yang dihasilkan oleh akuntansi. Ketika pertama kali diperkenalkan, Balanced Scorecard merupakan suatu sarana untuk mengukur kinerja bisnis. Pendekatan Balanced Scorecard tetap mempertahankan tolak ukur kinerja keuangan dan melengkapinya dengan tolak ukur pemicu (driver) atau lead indicators, suatu tolak ukur yang dipersamakan dengan kinerja keuangan masa depan. Tolak ukur inilah yang biasa disebut tolak ukur non-keuangan, yang menjelaskan bagaimana kinerja keuangan dapat dicapai, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek

Sejarah Perkembangan Balanced Scorecard

Balanced Scorecard pertama kali diperkenalkan di USA yang pada awalnya ditujukan untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang berfokus pada aspek keuangan. Pada tahun 1990, Nolan Norton Institute, bagian riset kantor akuntan publik KPMG di USA yang diketuai oleh David P. Norton, mensponsori studi tentang “Pengukuran kinerja dalam organisasi masa depan”, studi ini didorong oleh kesadaran bahwa pada waktu itu ukuran kinerja keuangan yang digunakan oleh semua perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai.

Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan, diperlukan suatu ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif, agar keberhasilan keuangan yang diwujudkan perusahaan bersifat sustainable (jangka panjang). Kinerja keuangan yang dihasilkan eksekutif harus merupakan akibat dari pelaksanaan proses bisnis intern yang produktif dan, cost effective serta pembangunan personil yang produktif dan berkomitmen.
Setelah keberhasilan penerapan Balanced Scorecard sebagai perluasan pengukuran kinerja eksekutif, Balaced Scorecard kemudian diterapkan pada tahap manajemen yang lebih strategik sebelum penilaian kinerja.
Pada tahun 1996 Kaplan dan Norton kembali membuat artikel di Harvard Business Review dengan judul “Using the Balanced Scorecard as Strategic Management System” (Edisi Januari 1996) artikel ini mendorong penulisan artikel lain dalam Journal of Cost Management berjudul “Why does a Business Need a Balanced Scorecard ?”(Edisi Mei 1997) dan artikel lain seperti yang diterbitkan di Harvard Business Review dengan judul “Having Trouble With Your Strateg ? Then Map It“ (Edisi September 2000).
Balanced Scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan impelementasi konsep tersebut. Pada tahun 2000 telah menjadi inti sistem manajemen strategik, tak hanya eksekutif, namun bagi seluruh karyawan perusahaan terutama dalam perusahaan yang telah memanfaatkan secara intensif teknologi informasi dalam bisnisnya.

Definisi Balanced Scorecard

Balanced Scorecard adalah sebuah management tool yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan. Oleh karena itu organisasi pada dasarnya adalah institusi pencipta kekayaan dan penggunaan Balanced Scorecard dalam pengelolaanya menjanjikan peningkatan signifikan terhadap kemampuan organisasi dalam menciptakan kekayaan.

Balanced Scorecard sebagai berikut ;
“A set of measurement that gives managers a fast but comperhensive view of bussines includes financial measures that tell the result of action already taken complement the financial measures with operational measures on costumer satisfaction, internal proces, and the organization inovation and improvement activities operational measures that are drivers of future financial performance”
Sistem Balanced Scorecard mencakup empat proses antara lain :
1. Menerjemahkan visi ke dalam sasaran operasional.
2. Mengkomunikasikan visi dan menggabungkannya kedalam kinerja individu.
3. Perencanaan bisnis.
4. Umpan balik dan pembelajaran serta penyesuaian strategi.

Kategori Pengukuran Kinerja


Pengukuran menyeluruh dapat dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara beberapa kategori, antara lain :
Melihat hal-hal yang dikerjakan sudah benar, serta dengan membandingkan output yang direncanakan dengan output aktual.
  • Efficiency
Memperhatikan bagaimana perusahaan mampu mengerjakan semua yang di rencanakan dengan sempurna, serta membaqndingkan input yang direncanakan dengan input aktual.
  • Productivity
Melihat banyaknya output yang dihasilkan dari input yang ada.
  • Utilization
Penggunaan sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk meningkatkan produksi (persediaan, turn over, dan lain-lain).

Perspektif Balanced Scorecard

Dalam perkembangannya, Balanced Scorecard berkembang menjadi sistem manajemen (bukan hanya sistem pengukuran) yang memungkinkan organisasi untuk mengklarifikasi visi dan strategi perusahaan. Balanced Scorecard menyediakan feedback disekitar proses bisnis internal dan strategi perbaikan terus menerus (continous improvement) serta hasil yang diperoleh. Balanced Scorecard sebagai alat manajemen yang komprehensif menyeimbangkan empat perspektif yang dikemukakan oleh Kaplan dan Norton, yang mencakup perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam pelaksanaanya Balanced Scorecard memberikan kerangka kerja dan berpikir yang integrative bagi manajemen dan stakeholders untuk mengendalikan perubahan-perubahan penting secara organisasional dalam dinamika persaingan. Konsep ini tidak hanya berfungsi sebagai monitoring kinerja perusahaan saat ini, tetapi metode ini menggambarkan juga tentang seberapa baik organisasi diposisikan untuk kinerja operasi dimasa depan. Selain itu, Balanced Scorecard tidak hanya mempertimbangkan faktor keuangan tetapi juga mempertimbangkan faktor non keuangan.

Keunggulan Balanced Scorecard

Ada beberapa keunggulan Balanced Scorecard yaitu :
  1. Balanced Scorecard menekankan pengukuran kinerja tidak hanya pada aspek kuantitatif, tetapi juga aspek kualitatif.
  2. Adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis.
  3. Pengukuran Balanced Scorecard melaporkan kejadian masa lalu dan menunjukkan cara meningkatkan kinerja masa depan dengan memberi pedoman tentang customer yang selalu berubah prefelensinya.
  4. Fokus terhadap tujuan perusahaan. 

Biaya Variabel & Biaya Tetap


Biaya variabel dan biaya tetap adalah dua jenis biaya yang pokok . Masing-masing didefinisikan dari segi reaksi perubahan totalnya terhadap perubahan dalam kegiatan (yang sering disebut volume) tujuan biaya yang dipilih,.kegiatan atau volume tujuan biaya dapat diukur dalam jumlah unit produk yang diproduksi atau dijual,jumlah jam kerja yang digunakan, ,jumlah kilometer yang dilalui, ,jumlah gallon yang dihabiskan, ,jumlah pasien yang dirawat, jumlah cek gaji yang dproses, jumlah baris yang diketik, ,jumlah rupiah penjualan, atau indeks volume lainnya.

BIAYA VARIABEL adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya variabel tersebut.sedangkan BIAYA TETAP adalah biaya yang jumlah totalnya tetap selama periode waktu tertentu meskipun terjadi perubahan besar dalam total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya tetap tersebut.

Perhatikan contoh dibawah ini.
Jika penerbit Erlangga membayar honor penerjemahanya Rp.4000 per halaman folio ketik ,maka total biaya honor yang dibayar Erlangga adalah Rp.4000 dikali dengan jumlah halaman terjemahan. Inilah satu contoh biaya variabel ,biaya yang tidak berubah per unit (halaman) volume tetapi berubah secara total dengan proporsi langsungterhadap perubahan kegiatan (volume).biaya variabel ini paling banyak menyangkut bahan dan suku cadang , jenis-jenis tenaga kerja perakitan, komisi penjualan dan beberapa perlengkapan pabrik.

AKUNTANSI MANEJERIAL DAN LINGKUNGAN BISNIS

Manajer di setiap perusahaan melakukan tiga aktivitas utama yaitu :
  • Perencanaan
  • Pengarahan dan Motivasi
  • Pengendalian

Akuntansi manajerial membantu para manajer untuk memenuhi tanggung jawabnya yang meliputi perencanaan, pengarahan dan memberi motivasi, dan pengendalian. Karena akuntansi manajerial lebih mengarah pada kebutuhan manajer, akuntansi manajerial memiliki perbedaanyang substansial dengan akuntansi keuangan. Akuntansi manajerial berorientasi ke depan, kurang memperhatikan presisi, menekankan pada segmen organisasi, tidak diatur oleh PABU dan tidak mendatory. Lingkungan bisnis dalam tahun-tahun terakhir ini memiliki karakteristik khusus dengan meningkatkan persaingan dan sangat menaruh perhatian peda perbaikan yang berkelanjutan. Beberapa pendekatan telah dikembangkan untuk membantu organisasi dalam menghadapi tantangan-seperti JIT, TQM, rekayasa ulang proses, dan TOC. JIT menekankan pada pengurangan persediaan sampai jumlah yang minimum,JIT akan mengurangi kebutuhan modal kerja, mengurangi kebutuhan ruang, mengurangi waktu proses produksi, mengurangi produk cacat, dan menghilangkan hal-hal yang tidak diperlukan.

PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS


Sejak awal tahun 1980-an, beberapa perusahaan telah melakukan serangkaian tahap program perbaikan, dimulai dengan :
  • Just-in Time (JIT)
  • Total Quality Management (TQM)
  • Rekayasa Ulang (Proses Reengineering)
  • Teori Kendala / TOC (Theory of Contraints)

Perhitungan biaya berdasarkan pesananan dan perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan secara luas untuk mengalirkan biaya. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan digunakan untuk organisasi yang memproduksi berbagai jenis produk dan jasa seperti produksi perabotan, rumah sakit, dan kantor konsultan hukum. Perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan apabila unit produknya adalah homogen seperti penggilingan terpung dan produksi semen.
Tarif overhead yang ditentukan dimuka diperhitungkan sebelum periodenya dimulai dengan membagi estimasi biaya produksi total untuk periode tersebut dengan estimasi total basis alokasi untuk periode tersebut. Basis alokasi yang biasanya digunakan adalah jam kerja langsung dan jam-mesin.Overhead dibebankan ke pekerjaan dengan mengalirkan tarif overhead yang di tentukan dimuka dengan jumlah actual basis alokasi yang terjadi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Penilain Kinerja Perseroan


Suatu sistem penilaian kinerja yang baik adalah sistem yang dapat menilai kinerja seluruh komponen esensial perusahaan, sehingga sistem tersebut harus mampu disesuaikan dengan keadaan dan kondisi perusahaan dalam bisnisnya. Penilaian kinerja yang paling sering dilakukan adalah penilaian kinerja dengan tolak ukur keuangan, seperti : Economic Value Added (EVA), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan lain-lain. Dimulai dengan satu premis bahwa tolak ukur keuangan yang selama ini digunakan menyebabkan organisasi melakukan tindakan yang keliru akibat bias informasi yang digunakan. Untuk mengatasi masalah yang timbul maka perusahaan dituntut untuk melakukan kreasi-kreasi bisnis untuk menyiasati persaingan tersebut. Berkembangnya kreasi ini, jelas membutuhkan pengukuran kinerja yang semakin baik. Pengukuran yang hanya bertumpu pada kinerja keuangan menjadi lemah untuk menilai entitas bisnis dalam mencapai visi, misi, yang dicanangkan. Akibat banyaknya kekeliruan tindakan karena berfokus hanya pada orientasi keuangan adalah karena pengukuran kinerja dengan tolak ukur keuangan hanya menyediakan informasi masa lalu, dan tidak mampu memprediksi kondisi masa depan sehingga tidak sesuai dengan implementasi dan pengendalian rencana strategis perusahaan.

Pentingnya melakukan continues Improvement



Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil, ada kecenderungan terjadi perubahan harga dari tahun ke tahun yang memberikan dampak terhadap lingkungan dunia usaha dalam melakukan penyajian informasi. Akuntansi yang merupakan salah satu sistem informasi yang menyajikan data keuangan yang terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan, serta Laporan Arus Kas, sebaiknya didukung dengan berbagai informasi pelengkap untuk keperluan perencanaan dan pengambilan keputusan. Kinerja sebuah organisasi haruslah selalu menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Ini berarti penilaian kinerja merupakan hal yang esensial bagi perusahaan sehingga memaksa organisasi atau perusahaan bisnis untuk melakukan perbaikan diri secara terus menerus (continous improvement).

Keterbukaan Emiten Dan Pasar Modal


Setiap pihak yang melakukan penawaran tender untuk pembelian efek Emiten atau perusahaan publik wajib mengikuti ketentuan mengenai keterbukaan, kewajaran, dan pelapran yang ditetapkan oleh Bapepam. Prinsip keterbukaan (full discklosure) meliput dua fase, yaitu masa sebelum listing dan masa sesudah listing. Fase sebelum listing di mulai pada saat perusahaan ingin melakukan go publik, dan proses go publik itu sendiri sudah mengharuskan emiten terbuka. Keterbukaan masa sebelum listing umumnya tercermin dari prospektusnya. Keterbukaan padamasa setelah listing tercermin dalam laporan berkala yang wajib disampaikan oleh perusahaan publik kepada Bapepam dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat. Disamping itu perusahaan publik juga wajib menyampaikan laporan secara insidentil kasus demi kasus kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat tentang adanya peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat lambatnya pada akhir kerja kedua setelah terjadinya peristiwa tersebut.

Sistem Manajemen Generik Keuangan



Homogenitas penting dalam pengelolaan keuangan pemerintah melampaui perbedaan terminologi sehingga "salah satu model yang cocok untuk semua" bisa dikembangkan bahwa merangkul semua negara. Namun, pemeriksaan lebih dekat menunjukkan bahwa seperti yang komprehensif model tidak layak, karena:
  • Sebagian besar negara industri tidak mempunyai perencanaan "terpisah".  namun fungsi seperti ini normal di banyak negara dunia ketiga.
  • Di banyak negara maju administrasi telah menjadi begitu departmentalised
  • bahwa model harus berubah secara signifikan untuk mengenali derajat desentralisasi.
  • Para penulis tidak memiliki pengetahuan yang terperinci dari sistem yang digunakan dalam Berbahasa Perancis dan negara-negara Amerika Latin menjadi percaya diri dari penerapan yang model untuk negara-negara tersebut.
  • transisi ekonomi Uni Soviet sedang mencari, dan cara, untuk berpindah dari pendekatan sebelumnya mereka pemerintah untuk model baru, dan tidak bisa dengan mudah ditangani model umum.

Akuntan dan pasar Modal



Walaupun gelar akuntan sudah ada peraturannya, namun jasa akuntansi itu sendiri tetap belum dikenal dengan baik. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan perusahaan di Indonesia lebih banyak bertumpu pada perorangan atau keluarga. Tidak banyak perusahaan yang memiliki publik secara luas. Perseroan Terbatas lebih banyak berupa Perseroan Tertutup, pemegang sahamnya terdiri dari kerabat atau Handai Tolan. Kondisi kepemilikan perusahaan yang demikian tidak memberikan peluang kepada akuntan untuk tumbuh .


Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bidang-bidang yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor Besar. Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985, Bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan. Sejak itulah profesi akuntansi mulai dipertimbangkan keberadaanya, jasa akuntansi sangat di perlukan

Akuntansi & Teknologi Internet


Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan / industri maupun pemerintah. Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya.

Powered by Blogger